Jumat, 10 Juli 2020

Mentari yang Tersembunyi

Karya Nur Aisha

Mentari yang terselimuti oleh mendung

Bersamaan dengan tanya yang masih mengukung 

Sejak sekian lama tentangmu

Malu-malu sang mentari dipagi nan menyejukkan 

terbayang lagi

Senyum dirimu yamg kurindukan

Wahai sang mentari yang menyinari pagi

Andai ku bisa mengapaimu dan ku peluk dirimu 

Pasti akan ku bawah kau ke dalam hidupku

Perlahan kubuka jendela dengan debur rasa di dada

Sebagai penuh harap ada sapamu menanti

Bak napas panjang dalam kehampaan yang kian pekat  

Karna tak ada seyummu menanti

Tatapanku hanya pada sang embun yang berjuntai 

bening indah diujung dedaunan

Kupu-kupu riang melingkari bunga-bunga ditaman

Memikirkan tak ada salam kau titipkan dan tak ada lirih 

suarahmu dalam tegur sapa

Dengan senyum hambar yang sersisa ku biarkan jendela 

terbuka

Agar sepoi angin tetap menerpa wajahku

Disini di lengkung kemilau mentari pagi ku ukir namamu

Ku pahat dengan indah dengan tajamnya belati rinduku

Akan tetapi ada yang berubah tanpa kusadari

Entah sejak kapan dimulai, bak mati suri rinduku tak 

bisa lagi ku sentuh

Kemanakah engkau bersembunyi wahai mentari ku