Senin, 28 September 2020

INDONESIA DAN PARADOKS REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 

HASNAWATI HUSEN

HIMPUNAN MAHASISWAISLAM CABANG KUPANG KOMISARIATIPPERTATEK

2020

Pengantar

Perubahan adalah sesuatu yang pasti, sudah menjadi adagium bahwa sesungguhnya tidak ada yang abadi, karna satu-satunya yang abadi ialah perubahan itu sendiri. Dalam sebuah dialog yang dilaksanakan oleh acara TV Lokal kakanda Dr Umar Sulaiman yang hadir sebagai pembicara waktu itu, beliau mengutip perkataan tokoh ilmuan Islam Ibn Khaldun bahwa "Perubahan adalah Kehendak sejarah, bagi barang siapa yang tidak siap menghadapi perubahan maka ia harus siap digilas olehsejarah".

Oleh karna Itu setiap kita harus senantiasa beradaptasi dengan perubahan, apabila kita tidak mampu untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman maka kita bisa tergilas bahkan mengalami kesengsaraan dalam kehidupan.

Dalam sejarah Peradaban Manusia terhitung semenjak 200.000 tahun yang lalu, ada begitu banyak perubahan yang terjadi bahkan tidak bisa dihitung jumlahnya. Dalam upaya membaca gerak arah perubahan para ilmuwan berlomba- lomba menganalisis bagaimana dampak perubahan yang terjadi baik pada manusia maupun alam dalam perspektif kelimuannya masing-masing. Istilah yang digunakan dalam menjelaskan tahap-tahap perubahan baik secara global maupun lokal pun berbeda.

Sebut saja diantaranya Yuval Noah Harari yang menjelaskan secara komprensif tentang riwayat singkat umat manusia dimana ia membagi ada 3 revolusi penting yang mempengaruhi sejarah peradaban manusia.1Alvin Toffler juga membagi perkembangan manusia menjadi tiga gelombang, 2dalam skala Indonesia Anis Matta ketua Umum Partai Gelora juga menggunakan istilah yang sama dengan Alvin yakni gelombang dalam menjelaskan sejarah perjalanan Indonesia dari menjadi Indonesia menuju Negara modern dalam bukunya gelombang ke III Indonesia. Perubahan yang terjadi selama-lama berabad-abad ini memiliki dampak yang sangat besar, salah satu diantaranya adalah perubahan dibidang Industri, revolusi Industri inilah yang menjadi topik penulis untuk melihat bagaimana proses revolusi Industri terjadi dan apa dampak yang terjadi pada negara Indonesia.

1Tiga revolusi penting menurut Harari adalah revolusi kognitif, revolusi pertanian, dan revolusi sains. Lebih lengkap lihat yuval noah harari dalam Sapiens:Riwayat Singkat Umat Manusia (2018)

2Alvin membagi tiga gelombang dengan tahapan zaman pra sejarah, zaman Industri dan zaman informatika. Lihat Karya lengkap Nurcholis madjid (2020)

Perubahan revolusi Industri memberikan dampak yang positif bagi perkembangan Indonesia, tetapi disisi lain kehadiran revolusi Industri di Indonesia juga memiliki dampak negatif bagi rakyat Indonesia bila tidak diantisipasi secara baik oleh rakyat Indonesia. Inilah yang menurut penulis ada sesuatu yang Paradoks dalam kehadiran revolusi Industri sehingga perlu adanya upaya untuk menjaga dan menjadikan kehadiran Revolusi Industri 4.0 paling tidak sedikit lebih banyak memberikan dampak yang baik bagi Peradaban Indonesia bukan justru sebaliknya menghancurkan peradabanIndonesia.

Sejarah singkat Revolusi industri

Revolusi industri1.0

Revolusi industri merupakan suatu perubahan besar yang cepat dan radikal yang mempengaruhi corak kehidupan manusia. Sejarah mencatat sekitar tahun 1800-1900 merupakan periode Revolusi Industri 1.0. Inggris merupakan negara yang mempelopori terjadinya Revolusi Industri. Saat itu secara politik Inggris memiliki masyarakat yang stabil dan merupakan negara kolonial terbesar di dunia. Dengan terjadinya revolusi industri, maka negara-negara koloni Inggris berperan sebagai sumber bahan baku industri dan merupakan wilayah pemasaran barang-barang hasil manufaktur.

Kehidupan masyarakat sebelum Revolusi Industri terkonsentrasi di pedesaan yang mengandalkan penghasilan dari sektor pertanian yang pendapatannya sangat minim dan terbatas. Namun dengan terjadinya Revolusi Industri, lapangan kerja di sektor manufaktur mulai meningkat sehingga penghasilan dan taraf hidup kehidupan masyarakat berangsur membaik.

Faktor kunci terjadinya Revolusi Industri juga dipengaruhi oleh timbulnya revolusi di bidang ilmu pengetahuan yang mulai berkembang  sejak pertengahan abad ke-16. Saat itu muncul banyak ilmuwan yang mengembangkan ilmu pengetahun dengan melakukan riset danpenelitian.

Sektor industri yang mengawali Revolusi Industri 1.0 , diantaranya :

Industri Tekstil

Di awal era industrialisasi dan mekanisasi, inovasi di sektor industri tekstil mengalami perkembangan yang luar biasa. Hal ini diawali dengan pembuatan mekanisasi mesin pintal. Mesin pintal merupakan temuan inovasi yang mengubah corak sektor industritekstil.

Produksi tekstil yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia berubah menggunakan tenaga mesin yang tentu bisa lebih efisien dan efektif. Produktivitas produksi tekstil mengalami peningkatan berlipat-lipat .Tumpuan industri tekstil yang semula menggunakan tenaga manusia berubah menjadi tenaga mesin.

Industri Besi dan Baja Perkembangan inovasi disektor

pertambangan juga mengalami kemajuan pesat. Dengan ditemukannya inovasi produksi ,proses pembuatan besi dan baja bisa lebih murah. Biaya proses pembuatan besi dan baja murah merupakan tonggak sejarah berkembangnya industri permesinan dan transportasi. Besi dan baja memperkokoh perkembangan revolusi industri berikutnya. Besi dan baja keduanya merupakan bahan penting yang digunakan untuk pembuatan berbagai peralatan dan infrastruktur penting lainnya.

Industri Transportasi

Sebelum revolusi industri barang-barang hasil produksi diangkut dengan menggunakan tenaga hewan. Namun setelah ditemukannya mesin uap dan kapal uap proses pengiriman barang produksi kelokasi yang jauh bisa menggunakan kapal laut dan kereta api.

Revolusi industri2.0

Pada periode ini terjadi kemajuan industri yang sangat cepat di Inggris, Jerman, Amerika, Perancis, dan jepang. Selanjutnya revolusi industri ini menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Revolusi industri 2.0 ini merupakan kelanjutan yang tidak terpisahkan dari revolusi industri sebelumnya yang mulai  di Inggris pada abadke-18.

Revolusi Industri 2.0 dikenal juga dengan revolusi teknologi dimana dalam periode ini terjadi lompatan besar dan radikal dalam perkembangan teknologi dan budaya masyarakat. Inovasi pada periode ini merupakan pengembangan industri sebelumnya dengan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dan berlangsung sekitar tahun 1900- 1960 yang bercirikan dengan ditemukannya mekanisasi sistem produksi massal dengan menggunakan jalur perakitan yang lebih efektif dan efisien, serta adanya standarisasi mutu dan kualitas.

Beberapa inovasi dan kemajuan pada periode Revolusi Industri 2.0 antara lain :

Pengembangan sumber daya energi seperti minyak bumi, batu bara sebagai sumber bahanbakarbaru.

Periode awal teknologi listrik yaitu penemuan arus listrik AC dan DC yang bisa difungsikan untuk pembuatan motorlistrik(elektrifikasi).

Inovasi baru produksi besi dan baja dalamskalabesar.

Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasimassal.

Meluasnya pemakaian mesin industri untukmanufaktur.Penggunaan teknologi listrik yang diterapkan ke dalam teknologi transportasi dan telekomunikasi merupakan lompatan besar bagi perkembangan disektorindustri.

Revolusi industri 3.0

Perkembangan jaman mendorong kita untuk melakukan inovasi. Di mulai dengan Revolusi industri 1.0 yang ditandai dengan ditemukannya mesin untuk industri, llu revolusi industri 2.0 ditandai dengan penemuan teknologi listrik untuk industri dan berikutnya revolusi industri ke-3 yang di awali dengan munculnya teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke dalam dunia industri yaitu sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri sudah tidak lagi dikendalikan oleh manusia, namun sudah dikendalikan oleh komputer atau lebih dikenal dengan istilahkomputerisasi.

Pada periode ini th 1960-2010 melahirkan inovasi pengembangan sistem perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik. Banyak penemuan- penemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang memungkinkan untuk melakukan otomatisasi operasional mesin- mesin menggantikan peran operator produksi.

Beberapa inovasi dan kemajuan pada periode Revolusi Industri 3.0 antara lain :

Teknologikomputer.

Aksesinternet.

Peralatanelektroniksmartphone.

Inovasi sistemperangkatlunak.

Inovasi dan pengembangan sumber energybaru.

Revolusi industri 4.0

Tibalah saatnya kita memasuki revolusi industri 4.0 yaitu era yang ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau dikenal dengan istilah cyber physical. Perkembangan revolusi industri membawa perubahan yang sangat cepat dengan tujuan mulia menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik. Pada era industri 4.0 ini ada pergeseran trend inovasi ke arah teknologi digital.

Di era revolusi industri 4.0 memungkinkan otomatisasi di semua bidang untuk mencapai produktivitas yang efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi rantai pasokan digital ke seluruh unit kerja akan meminimalkan peran manusia sebagai operator. Secara umum di era industri 4.0 ini peran tenaga manusia berubah dari peran operator menjadi seorang ahli dengan kompetensi yang tinggi.

Istilah lain dari revolusi industri 4.0 adalah revolusi digital dan era disrupsi teknologi. Semua bidang akan menggunakan otomatisasi sistem pencatatan dengan komputer. Salah satu karakteristik unik dari revolusi industri

4.0 adalah penerapan kecerdasan buatan dalam semua bidang industri.

Revolusi industri 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah jerman untuk mempromosikan komputer manufaktur. Revolusi

generasi empat ini ditandai dengan munculnya komputer canggih, robot pintar, kendaraan tanpa kemudi, yang memungkinkan manusia lebih mengoptimalkan fungsi otak.

Indonesia dan Paradoks Revolusi Industri

Kata Paradoks sering digunakan untuk menjelaskan tentang sesuatu yang berlawanan atau berkontradiksi. Yang dimaksud oleh penulis dalam tulisan ini adalah sesuatu yang berlawanan akibat dari kehadiran revolusi Industri yakni hal- hal yang bersifat positif/baik tetapi juga sesuatu yang bersifat negatf/buruk.

Menurut Jurgen Habermas (1999), arus globalisasi merupakan keniscayaan sejarah sekaligus melahirkan masalah sejarah. Secara kejam telah membagi dunia kedalam kelompok pemenang dan pecundang seraya menginjeksikan kepalsuan sehingga melahirkan distorsi. Pembelahan dunia menjadi pihak yang menang dan kalah menimbulkanketidaksetaraan.

Segala kemajuan yang telah di capai oleh manusia hingga hari ini dengan berbagai tahapannya itu tidak serta merta tanpa tujuan. Dari berbagai ambisi dan keinginan manusia sejak ribuan tahun yang lalu, serta kebutuhan dan keresahan juga ketakutan yang turut memaksa manusia untuk melakukan sesuatu agar tetap suvive dan memberikian kesenangan juga kenyamanan pada kehidupannya, memaksa manusia mengobrak abrik alam ini dengan segala kemampuan dan keinginannya. Manusia pun menjadi makhluk yang paling adidaya di dunia ini dengan alasan yang tidak seorang pun dapat menolaknya, yakni kebahagiaan dan kepuasan.

Dari zaman meghalithium (batu) hingga era modoren seperti saat ini berbagai pencarian dan penelitian tidak henti hentinya dilakukan oleh para ahli dan peneliti hingga budaya dan gaya hidup serta lingkuangan masyarakatpun demikian dinamis mengikuti setiap prestasi dan pencapaian tersebut. Lantas kapan manusia akan menemuakan kepuasan dan kebahagiaan. Prestasi dan kemajuan yang telah diraih, terutama pasca renasiance, bila di lihat dengan kaca mata humanis merupakan suatu pemandangan yang menampilkan sebuah truk kontentener kehidupan yang sedang berjalan di atas lintasan waktu, memuat berpaket paket paradox dankemajuan.

Jika kita urutkan perubahan perubahan yang terjadi secara urutan waktu mulai dari revolusi industry 1.0 tahun 1800-1900 yang di tandai dengan  penemuan mesin uap, sampai belum lama ini pada 2010 yang lalu telah terjadi berbagai kemudahan dan kemajuan yang lagi lagi di capai oleh sains, di mana berbagai pekerjaan manusia telah tergantikan dengan hadirnya I0E (Internet of everything), Artificial artificial dll sehingga hari ini menimbulkan pengagungan berlebih sebagai sebuah prestasi sekaligus perdebatan di berbagai kalanganmulai

dari ilmuan, peneliti, hingga kaum konservatis dan agamis bahkan di level  Negara daninternasional.

Sejak kedatangan eropa ke Indonesia berbekal aneka  karya  industri seperti senjata dan kendaraan bermotor serta mesin mesin pabrik,  merupakan awal yang baik dalam membawa kiita menuju  sebuah  modifikasi kehidupan  yang serba medoren dan berkiblat pada kemajuan kemajuan yang di capai oleh sains. Sejak proklamasi kemerdekaan Hingga saat ini Indonesia merupakan Negara yang tidak hanya mau diam dengan semua kemajuan dan perkembangan yang terjadi hari ini.

Orang hari ini tidak perlu lagi menggunakan kapal layar dan sebagainya untuk pergi ke luar negeri seperti berabad abad yang lalu berkat kemajuan  industry di transportasi begitu juga dengan para investor asing yang hanya dengan hitungan menit dan jam sudah bisa berada di negeri kita. Tekhnologi membuat jarak mejadi sesuatu yang bukan lagi hambatan orang untuk bertemu memenuhi kebutuhan dan keinginannnya. Namun yang paling menjadi fokus perhatian hari ini adalah pencapaian di revolusi 4.0 tempat di mana kita bertarik tolak seperti magnet dengan sejumlah pro kontra yang terjadi berbaigai kalangan daan kelompok.

Budaya dan tradisi yang menjadi khazanah identitas negeri ini semakin terkikis oleh kemajuan kemajuan yang ada. Teknologi memang merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari.karena kemajuan teknologi berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya, begitu juga dengan aspek kehidupan yang lain pada umumnya. Namun demikian pada awalnya teknologi di ciptakan untuk membantu masyarakat dan menghasilkan manfaat yang positf, tetapi faktanya kemudia ada dampak negative yang diberikan.

yang terjadi saat ini akan membawa banyak perubahan terhadap kinerja manusia dimana tenaga kerja manusia digantikan oleh mesin akibat dari berkembangnya teknologi digital dan internet. Menurut Prof. Klaus Martin Schwab menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Saat ini Kementrian Perindustrian (kemenperin) telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0 sebagai roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan strategi dalam menghadapi era revolusi industri keempat.

Budaya kerja merupakan suatu organisasi komitmen yang luas dalam upaya untuk membangun sumber daya manusia, proses kerja, dan hasil kerja yang lebih baik. Budaya kerja di era revolusi industri 4.0 mampu mengubah kinerja suatu karyawan akibat adanya perkembangan teknologi. Pada era revolusi industry 4.0 telah mengubah budaya karyawan yang awalnya menggunakan paper based dalam bekerja, beralih menjadi digital based. Revolusi industri 4.0 akan banyak dirasakan oleh generasi millenial dimana generasi ini banyakmenjadi

pekerja. Dengan adanya teknologi digital dan internet yang semakin maju akan mengubah kebiasaan-kebiasaan pekerja di era revolusi industri sebelumnya.

Berkembangnya revolusi industri 4.0 masih ada unsur budaya kerja yang harus dipertahankan yaitu pertama sikap terhadap pekerjaan, yakni menyukai pekerjaan kita sehingga tidak merasa terpaksa melakukan sesuatu pekerjaan dan yang kedua perilaku pada waktu bekerja, yakni kejujuran dalam bekerja selalu diutamakan, mampu bekerja sama dengan tim, berhati-hati, dan bertanggung jawab.

Etika dan tata krama dimiliki manusia dan tidak dimiliki teknologi. Prinsip-prinsip disiplin kerja akan berubah sebagai contoh dengan semakin canggihnya teknologi, karyawan tidak perlu hadir di tempat kerja tepat waktu. Prinsip-prinsip disiplin kerja yang masih bisa dilakukan karyawan adalah bekerja sesuai dengan prosedur, mematuhi dan taat kepada saran atasan, menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien, dan tidak menunjukkan sikap malas bekerja. Di era revolusi industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif.

Hal itu dapat menjadi dasar dalam merancang program kerja dan menyelesaikan program kerja. Kesimpulannya budaya dan disiplin kerja dapat berubah dengan adanya perkembangan teknologi dan internet pada era revolusi industri 4.0, maka untuk menghadapi disruption ini, kita sebagai  generasi millenial mampu meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kerja sama tim dalam menghadapi perubahanteknologi.

Belum lagi akibat yang ditimbulkan pada kerusakan alam  yang diakibatkan oleh eksploitasi berlebih karena keserakahan manusia, kehadiran teknologi membuat semua yang dulunya tidak bisa dilakukan bahkan tidak mungkin semuanya menjadi bisa dan mungkin. Era digital juga menyebabkan krisis nilai dunia modern karna seolah-olah manusia terpenjara bahkan menyembah teknologi, dalam bahasanya yasraf amir piliang kita menghadirkan tuhan-tuhan digital lalu melupakan Tuhan yang mutlak yakni Allah swt.Akibatnya muncul tokoh-tokoh ilmuan yang bahwa Tuhan adalah sebuah delusi yang yang harus dihapuskan dalam tatanan kehidupanmanusia.

Peta Jalan Menatap Indonesia Masa Depan

Kehadiran revolusi Industri 4.0 yang paradoks bukan tidak mungkin untuk bisa diatasi, Indonesia mampu mengantisipasi dampak buruk yang dibawa oleh rovolusi industri dengan cara bekerja sama multi sektor untuk membentuk mental dan karakter yang baik agar terhindar dari krisis nilai yang dibawa oleh dunia modern.

Istilah mental berasal dari kata latin “mens”(mentis) yang berarti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. Mental dapat diartikan sebagai suasana kejiwaan dan pola piker (mindset) seseorang atau sekolompok orang. Adapun istilah karakter berasal dari bahasa yunani dan latin “kharasein”/kharakter” yang berarti tulisan, lukisan, cetakan atau pahatan. Singkat kata, karakter adalah lukisam sang jiwa; ia adalah cetakan dasar kepribadian seseorang/sekolompok orang, yang terkait dengan kualitas-kualitas moral, integritas, ketegaran serta kekhasan potensi dan kapasitasnya sebagai hasil dari suatu proses pembudayaan dan pelaziman (habitus).

Kemajuan sains dan teknologi harus dibarengi dengan kekuatan mental karakter spititualitas yang baik. Apabila kemajuan sains dan teknologi tidak disertai dengan nilai-nilai mental dan moralitas maka akan menyebabkan runtuhnya kemanusiaan dan peradaban Indonesia. Bung Karno sang tokoh Proklamator telah jauh-jauh mengingatkan kita ancaman yang ditimbulkan oleh teknologi. “Revolusi atom harus disertai revolusi Mental. Revolusi Atom harus di kawani revolusi Moral. Kita harus berani berpikir dalam alam damai,bukan dalam alam perang.kita harus berpikir dalam alam percaya mempercayai,bukan dalam alam curiga. Kita harus berpikir dalam alam kerjasama,bukan dalam alam jegal menjegal. Jikalau revolusi atom itu tidak tidak disertai dengan Revolusi mental dan revolusi moral, maka kemajuan yang di bawakan itu akan membawa manusia masuk terjungkal dalam jurangnyakebencanaan”.

Landasan moral spiritualitas menjadi fondasi dasar dalam menjaga peradaban, tetapi sebuah peradaban bila ingin tetap bertahan sekaligus menjadi peradaban yang unggul maka harus menguasai sains dan teknologi.oleh karna itu Indonesia harus mampu menguasai sains dan teknologi sekaligus menjadikan moralitas spiritualitas sebagai landasan yang paling utama. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian dari Arnold Toynbee, dengan teori nya tentang pengaruh radiasi budaya.

Dalam pandangannya, peradaban itu berlapis-lapis, dimulai dari teknologi di lapisan terluar, berturut-turut disusul oleh lapisan seni (estetika), lapisan etika, dan agama di lapisan terdalam. Kebudayaan yang lebih kuat akan meradiasi kebudayaan yang lebih lemah. Namun, pengaruhnya tak langsung masuk secara keseluruhan, tetapi secara parsial merembesi lapisan-lapisan budaya. Lapisan terluar (teknologi) merupakan lapisan paling mudah ditembus; makin ke dalam, makin sulit.

Konsep ini sejalan dengan ajaran islam tentang keharusan untuk beriman sekaligus berilmu, didalam Al-quran bahkan Allah meninggikan derajat orang yang beriman sekaligus berilmu (Q.S Al Mujadilah ayat 11).

Dengan demikian agar kehadiran revolusi industri 4.0 tidak menjadi paradoks yang sangat tinggi maka Negara Indonesia harus menanamkan sejak dini kepada seluruh rakyat Indonesia tentang penting nya nilai-nilai mental karakter spiritualitas agar kemajuan sains dan teknologi tidak menyebabkan krisis nilai yang meruntuhkan peradaban. Mental karakter yang baik akan membuat manusia tidak mengeskploitasi alam secara berlebihan, tidak menjadi manusia yang hanya menginginkan hasil yang isntan tanpa perjuangan, terpenjara dalam dunia digital sehingga tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat lainnya,  tidak mendiskrimanasi orang lain, akan saling menolong dalam kebaikan dankebenaran.

Meskipun demikian, pembentukan karakter adalah sesuatu yang tidak mudah, dibutuhkan proses yang panjang, kesabaran dan kerja sama lintas sektor untuk meminjam istilah Anies Baswedan harus dilakukan dengan “merekayasa lingkungan”. Dalam sebuah pidato pendidikannya beliau mengatakan bahwa pembentukan karakter adalah sesuatu yang sangat penting dimulai dari rumah, sekolah dan diantara rumah dan sekolah yakni tempat dimana seseorang bergaul.

Yudi Latif juga mengatakan bahwa membangun mental karakter memerlukan berbagai usaha pembudayaan secara konsisten, berkelanjutan, dan terpadu.pendidikan karakter harus dimulai sejak dini agar anak-anak sebagai penerus bangsa telah dibentuk sejak dini untuk mempunyai mental karakter yang baik. Upaya yang dilakukan tidak bisa hanya dengan memberikan edukasi, tetapu harus dengan contoh-contoh perilaku yang nyata. Oleh karna itu perilaku orang- orang terdekat yakni orang tua, keluarga, guru dll menjadi contoh teladan yang harus menjadi sebuah keniscayaan. Jika tidak maka edukasi yang diberikan hanya akan menjadi sesuatu yang sia-sia.

Oleh karna itu, hal ini sesuai dengan ajaran islam yang juga sering digaungkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam yakni harus beriman berilmu dan beramal. Iman menjadi landasan mental karakter spiritual, berilmu agar mampu beradaptasi dan menguasai kemajuan sains dan teknologi yang disebabkan oleh revolusi Industri 4.0 dan globalisasi. beramal agar semua penanaman nilai-nilai tidak hanya diserap sebagai sebuah kerangka berfikir tetapi juga menjadi praktik, pola perilaku sehari hari agar tidak ada semacam jurang pemisah antara ide dan realitas sehingga mampu cita-cita Negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Harari, Noah Yuval. (2018). Homo Deus: Masa Depan Umat Manusia. jakarta: PT PustakaAlvabet.

Harari, Noah Yuval. (2018). Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia. jakarta:Kepustakaan PopulerGramedia.

Kusnandar, Adit. Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0. Fakultas Komputer Universitas Mitra Indonesia.

Latif, Yudi. Serangan jantung Budaya. Opini Kompas: 30 Desember 2016

Latif, Yudi. (2020). Wawasan Pancasila: Bintang Penuntun Untuk Pembudayaan.

Jakarta: Mizan.

Tidak ada komentar: